Kudus Memanas: Ju-Jitsu dan Wushu Resmi Bergulir di Tahap Akhir PON Bela Diri 2025Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 yang digelar di Kudus, Jawa Tengah, memasuki babak krusial dengan dimulainya olympus 1000 pertandingan cabang olahraga Ju-Jitsu dan Wushu. Kedua cabor ini menjadi bagian dari tahap penutup ajang multi-event bela diri yang telah berlangsung sejak 12 Oktober. Dengan atmosfer kompetisi yang semakin intens, para atlet dari seluruh provinsi bersaing memperebutkan medali emas dan mengukir prestasi di panggung nasional.

Artikel ini akan mengulas secara lengkap jalannya pertandingan Ju-Jitsu dan Wushu, sistem kompetisi, jumlah kelas yang dipertandingkan, profil atlet unggulan, serta bagaimana kedua cabor ini menjadi penentu dalam perebutan gelar juara umum PON Bela Diri 2025.

Format Kompetisi dan Lokasi Pertandingan

Pertandingan Ju-Jitsu dan Wushu digelar di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus. Kedua cabor ini menempati slot terakhir dalam rangkaian PON Bela Diri 2025, menyusul tujuh cabor lain yang telah rampung sebelumnya seperti taekwondo, judo, gulat, tarung derajat, pencak silat, sambo, dan shorinji kempo.

Wushu

  • Total kelas: 24
  • Kategori: Taolu (seni jurus) dan Sanda (tanding)
  • Peserta: Putra dan putri dari 34 provinsi
  • Sistem penilaian: Teknik, presisi, dan ekspresi dalam taolu; poin dan knockdown dalam sanda

Ju-Jitsu

  • Total kelas: 15
  • Kategori: Show System, Fighting System, dan Newaza
  • Durasi kompetisi: 2 hari (24–25 Oktober)
  • Sistem pertandingan: Eliminasi langsung dan penilaian teknik

Jumlah Atlet dan Distribusi Provinsi

Ju-Jitsu diikuti oleh 153 atlet dari seluruh Indonesia, sementara Wushu mencatatkan lebih dari 200 peserta. Setiap provinsi mengirimkan wakil terbaiknya, termasuk atlet-atlet muda yang baru naik kelas dari tingkat junior ke senior.

Provinsi seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara menjadi unggulan karena memiliki tradisi panjang dan fasilitas pembinaan yang memadai.

Hari Pertama Ju-Jitsu: Show System dan Fighting System

Pada hari pertama, Ju-Jitsu mempertandingkan dua kategori utama:

  • Show System: Menampilkan rangkaian teknik bela diri secara koreografis, dinilai berdasarkan estetika, kekuatan, dan sinkronisasi.
  • Fighting System: Pertarungan langsung antara dua atlet dengan sistem poin berdasarkan teknik serangan, pertahanan, dan kontrol.

Sebanyak 9 medali emas diperebutkan di hari pertama, dengan Jawa Barat dan DKI Jakarta mendominasi podium.

Hari Kedua Ju-Jitsu: Newaza Menentukan

Kategori Newaza digelar pada hari kedua, mempertandingkan teknik kuncian dan grappling di atas matras. Enam medali emas diperebutkan, dan menjadi penentu akhir dalam klasemen cabor Ju-Jitsu.

Atlet dari Kalimantan Timur dan Bali mencuri perhatian dengan teknik ground fighting yang solid, menyingkirkan unggulan dari Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

Wushu: Seni dan Tanding Beradu di Arena

Wushu menjadi cabor yang paling slot bonus 100 dinanti karena menggabungkan keindahan seni bela diri dengan intensitas pertarungan fisik. Dalam kategori taolu, atlet menampilkan jurus-jurus seperti Changquan, Nanquan, dan Taijiquan dengan koreografi yang memukau.

Sementara di kategori sanda, pertarungan berlangsung sengit dengan teknik tendangan, pukulan, dan bantingan. Atlet dari Sumatera Barat dan Banten tampil mengejutkan dengan kemenangan atas unggulan dari Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Sorotan Atlet Unggulan

Wushu

  • Jennifer Tjahyadi (DKI Jakarta) – Spesialis gun shu dan jian shu, tampil dominan di taolu putri.
  • Daffa Hidayatullah (Jawa Barat) – Atlet sanda putra kelas 65 kg, mencatatkan kemenangan KO di semifinal.

Ju-Jitsu

  • Rizky Pratama (Jawa Timur)slot 5rb Juara fighting system kelas 77 kg, unggul dalam teknik counter.
  • Ayu Lestari (Bali) – Peraih emas kategori show system putri, dinilai sempurna oleh tiga juri.

Klasemen Sementara dan Perebutan Juara Umum

Dengan dimulainya Ju-Jitsu dan Wushu, persaingan menuju gelar juara umum PON Bela Diri 2025 semakin ketat. Jawa Barat masih memimpin klasemen sementara, namun DKI Jakarta dan Jawa Timur terus menempel ketat.

Klasemen Sementara (25 Oktober 2025)

Provinsi Emas Perak Perunggu Total
Jawa Barat 34 18 35 87
DKI Jakarta 33 21 30 84
Jawa Timur 27 13 10 50

Hasil akhir dari Ju-Jitsu dan Wushu akan menjadi penentu siapa yang keluar sebagai juara umum.

Reaksi Media dan Publik

Media nasional menyoroti intensitas pertandingan dan kualitas teknik yang ditampilkan para atlet. Kompas menyebut PON Bela Diri 2025 sebagai “ajang pembuktian kekuatan daerah,” sementara BolaSport menyoroti “kebangkitan provinsi non-Jawa di cabor Ju-Jitsu.”

Di media sosial, tagar #PONBelaDiri2025 dan #WushuJuJitsuKudus sempat trending, menunjukkan antusiasme publik terhadap dua cabor yang baru saja bergulir.

Penutup

Dimulainya pertandingan Ju-Jitsu dan Wushu di PON Bela Diri 2025 menandai babak akhir dari ajang multi-cabang bela diri yang penuh semangat dan prestasi. Dengan teknik tinggi, semangat juang, dan dukungan publik yang luar biasa, para atlet Indonesia menunjukkan bahwa bela diri bukan hanya soal kekuatan, tetapi juga seni, strategi, dan karakter.